Siapkan perlengkapan bekam dan yakinkan dalam keadaan steril
2. Perhatikan suhu tubuh pasien dan suhu lingkungan/ ruangan
3. Tanyakan nama, alamat, umur, berat badan, dan keluhan pasien
4. Ukur tensi darah, jika Diastolik terlalu rendah ( di bawah 60 mmHg ) tidak di anjurkan bekam basah, juga tekanan Sistolik terlalu tinggi ( di atas 200 mmHg)
5. Ukur kadar gula pasien, bila di atas 140 tidak di anjurkan untuk di bekam basah
6. Tanyakan keadaan pasien saat ini, apakah terlalu kenyang / lapar, sedang haid/ datang bulan, stress / depresi, rawatan dokter atau lainnya. Bila pasien minum pengencer darah seperti omega 3 / mengkudu, maka tidak di anjurkan untuk di bekam
7. Tanyakan keadaan penyakit pasien, apakah ada penyakit yang tidak boleh di bekam seperti penyakit kulit, anemia, leukemia, lever, radang usus, diabets, hepatitis, HIV, gemetaran di tangan dan di kaki.
8. Lakukan diagnosa keluhan pasien untuk mengetahui apakah dapat di bekam atau tidak ? Diagnosa yang dapat di gunakan antara lain analisa syaraf telapak tangan, iris mata, denyut nadi , lidah , dll
9. Untuk mengetahui titik mana yang akan di bekam , dapat dilakukan beberapa kaidah, yaitu : kaidah fisikal seperi kulit yang memerah, bengkak, tebal, hitam, terasa hangat dan panas berlebih, ditekan sakit, dan lihat sklera mata putihnya untuk menentukan daerah penumpukan racun dalam tubuh pasien
10. Pasien dalam posisi berbaring atau tengkurap atau duduk
11. Tentukan titik bekam, mulailah dari titik yang sakit/ di keluhkan pasien, bila ada keluhan ,mulai dari titik bagian kepala dan seterusnya kebagian punggung
12. Mulailah bekam dengan iman dan islam, penuh keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi kepada Allah dengan niat mengikuti sunnah Rasul, jangan lupa berdoa untuk kesehatan diri dan kesembuhan pasien
13. Lakukan ruqyah ( perawat dan pasien ) dengan membaca : al fatihah 3 x, lima ayat pertama al baqarah, ayat kursi dan dua ayat sesudahnya, al kafirun 3x, al ikhlas 3x, al falaq 3x, an nas 3x, istighfar 7x, doa nabi Yunus, sholawat atas nabi 3x, dan doa kesembuhan
14. Kenakan masker dan sarung tangan , kemudian baca basmalah, mulailah lumuri bagian tubuh pasien yang akan di bekam dengan but-but dan lakukan pemanasan dengan bekam luncur/ pemijatan ringan dengan alat pijat atau dengan yang lainnya seperti rotan
15. Pilih mangkuk yang tepat sesuai postur tubuh pasien, lakukan peng-kopan dengan tenang dan hati – hati. Biarkan selama 3 – 5 menit, kemudian angkat dan tusuk dengan jarum steril bagian kulit yang ada dalam lingkaran bekas kop sekitar 3 – 15 tususkan sesuai dengan ukuran/ daerah bekas kop-an dengan membaca tasbih atau doa kesembuhan Cara penusukan seperti lingkaran obat nyamuk dengan tusukan yang berlawanan dengan jarum jam / tawaf
16. Setelah di tusuk, sedot kembali daerah/ kulit tersebut dan biarkan selama 3 – menit sampai darahnya keluar, kemudian lap dengan tissu atau kapas, dan lakukan kembali penususkan sampai 8 x dengan terlebih dahulu tanyakan kepada pasien apakah dapat di lanjutkan atau tidak ?
17. Setelah selesai pembekaman, lakukan pijatan ringan di sekitar titik bekam guna mengurangi kesan sakit akibat bekas tarikan/ sedotan dan tusukan dengan menggunakan minyak but- but dan di bantu dengan alat pijat sederhana
18. Berikan beberapa anjuran kepada pasien seperti resep herba, pemakanan dan nutrisi, waktu berbekam lagi, dll dan ucapkan hamdalah sebagai rasa syukur telah menjalankan salah satu sunnah Rasul
19. Bersihkan semua perlengkapan ( jarum, sarung tangan dan masker hanya sekali pakai )
”utamakan kenyamanan pasien ketika sedang di bekam ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar