Rabu, 14 September 2011

Temu hitam suburkan kandungan


Temu hitam merupakan tumbuhan semak yang tingginya dapat mencapai 2 meter. Ciri utama batang berwarna hijau serta agak lunak karena merupakan batang semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, panjang batang lebih kurang 50 cm.

Temu hitam suburkan kandungan
Temu hitam dapat hidup secara liar di hutan-hutan jati, terutama di Pulau Jawa dari ketinggian 400-1.750 mdpl. Tumbuhan yang menyukai tanah subur ini., daunnya berbentuk lanset lebar dengan helaian daun yang tipis, warna daun hijau sampai coklat keunguan agak gelap.

Bunga keluar dari ketiak daun atau samping batang. Bunga tertutup oleh 2-3 pelepah, panjang batang bunga 20-50 cm dan mahkota bunga berwarna krem sampai merah jambu.

Tumbuhan temu hitam menghasilkan rimpang berukuran besar, bercabang merata dan merupakan umbi batang.

Temu hitam memiliki nama yang berbeda pada tiap daerah asalnya: Jawa temu ireng (Jawa), koneng hideung (Sunda), temo erang (Madura); Sumatera : temu item, temu erang (Melayu), temu hitam (Minangkabau); Sulawesi : temu lotong (Bugis), temu leteng (Makassar); Nusa Tenggara : temu ireng (Bali).

Khasiat temu hitam antara lain:
  • menyuburkan kandungan
  • cacingan
  • ambeien
  • nyeri haid
  • peranakan turun
  • membersihkan darah setelah melahirkan
  • batuk
  • meningkatkan stamina
  • menambah nafsu makan
  • air kemih mngandung darah
  • menetralkan racun dalam tubuh
  • penyakit kulit misalnya koreng, kudis, borok
  • asma
  • sariawan
  • dan lain-lain

Pemanfaatan temu hitam untuk menyuburkan kandungan:
25 Gram temu hitam, 25 gram temu giring, 20 gram kencur direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum.

Nyeri Haid:
25 Gram temu hitam, 20 gram kencur, 20 gram kunyit, 2 ruas asam jawa direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum selagi hangat.

Membersihkan darah setelah melahirkan:
25 Gram temu direbus dengan air secukupnya hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat.

[Prof HM Hembing Wijayakusuma, ahli
pengobatan trasidional dan akupunktur,
Ketua Umum Perhimpunan Pengobat Tradisional
& Akupunktur se-Indonesia (Hiptri)]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar