Wasir atau bisa disebut ambeien merupakan kelainan akibat membesarnya pembuluh darah balik (vena) pada bagian bawah usus besar (rektum) di daerah dubur. Secara anatomis, wasir sebenarnya bukan penyakit, tapi perubahan pada bantalan pembuluh darah di dubur. Bantalan itu melebar dan membesar.
Wati, Customer Service Jamu Putri Gunung Jati Surabaya mengatakan, secara umum penyebab wasir antara lain karena tubuh kurang serat, terlalu banyak duduk, kurangnya cairan dalam tubuh, dan sirkulasi darah yang tidak lancar. Sedangkan ambeien ada dua macam yaitu ambeien luar dan ambeien dalam. Artinya, ambeien dalam benjolannya berada didalam sedangkan ambeien luar benjolannya diluar anus.
Pengobatan wasir dilakukan berdasarkan tingkat keparahannya. Bila wasir masih dalam derajat ringan, obat tradisional, terutama herba berkhasiat bisa Anda coba. Menurut buku Terapi Herba, Buah, dan Sayuran 10 Penyakit Utama, ada beberapa resep herba untuk mengatasi wasir.
Pengobatan wasir dilakukan berdasarkan tingkat keparahannya. Bila wasir masih dalam derajat ringan, obat tradisional, terutama herba berkhasiat bisa Anda coba. Menurut buku Terapi Herba, Buah, dan Sayuran 10 Penyakit Utama, ada beberapa resep herba untuk mengatasi wasir.
1. Sosor bebek
Efek : Antiradang, mengurangi pembengkakan, menghentikan pendarahan.
Ramuan : Ambil 50 helai daun sosor bebek, cuci bersih, lalu diangin-anginkan sampai kering. Kemudian tumbuk halus dan simpan dalam wadah tertutup rapat. Satu sendok makan bubuk daun sosor bebek itu seduh dalam satu cangkir air panas (boleh ditambah madu). Aduk-aduk. Minum setelah hangat. Ramuan ini bisa diminum 3 kali sehari.
Efek : Antiradang, mengurangi pembengkakan, menghentikan pendarahan.
Ramuan : Ambil 50 helai daun sosor bebek, cuci bersih, lalu diangin-anginkan sampai kering. Kemudian tumbuk halus dan simpan dalam wadah tertutup rapat. Satu sendok makan bubuk daun sosor bebek itu seduh dalam satu cangkir air panas (boleh ditambah madu). Aduk-aduk. Minum setelah hangat. Ramuan ini bisa diminum 3 kali sehari.
2. Daun Saga
Ambil daun saga 1 genggam, herba pegagan 1 genggam, daun patikan China (serbuk) 1 sendok teh, akar kelembak (serbuk) ½ sendok teh, rimpang temulawak 7 keping, dan air 1 gelas.
Semua bahan direbus dengan 1 gelas air sampai mendidih lalu disaring kemudian tambahkan madu1 sendok makan, setelah hangat diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.
Ambil daun saga 1 genggam, herba pegagan 1 genggam, daun patikan China (serbuk) 1 sendok teh, akar kelembak (serbuk) ½ sendok teh, rimpang temulawak 7 keping, dan air 1 gelas.
Semua bahan direbus dengan 1 gelas air sampai mendidih lalu disaring kemudian tambahkan madu1 sendok makan, setelah hangat diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.
3. Urang-aring
Ambil herba urang-aring 7 buah, akar patikan China 7 buah, daun iler 7 helai, kayu ules 1 buah, dan air 1 gelas. Semua bahan direbus dengan 1 gelas air sampai mendidih lalu saring dan ditambah madu 1 sendok makan lalu diminum 2 kali sehari.
Ambil herba urang-aring 7 buah, akar patikan China 7 buah, daun iler 7 helai, kayu ules 1 buah, dan air 1 gelas. Semua bahan direbus dengan 1 gelas air sampai mendidih lalu saring dan ditambah madu 1 sendok makan lalu diminum 2 kali sehari.
4. Tapak liman (Elephantopus scaber)
Rebus 0,5 kg daun tapak liman dalam 1,5 l air mendidih. Sebaiknya rebus dalam dalam panci dengan tutup berlubang di bagian tengah. Setelah cukup panas, segera angkat panci dan uap air yang keluar dari lubang tutup panci diarahkan tepat ke lubang dubur penderita wasir. Lakukan 2 kali sehari.
Rebus 0,5 kg daun tapak liman dalam 1,5 l air mendidih. Sebaiknya rebus dalam dalam panci dengan tutup berlubang di bagian tengah. Setelah cukup panas, segera angkat panci dan uap air yang keluar dari lubang tutup panci diarahkan tepat ke lubang dubur penderita wasir. Lakukan 2 kali sehari.
5. Buah tomat
Rebus beberapa buah tomat yang sudah masak dalam minyak kelapa selama kira-kira 10 menit, lalu disaring dengan sepotong kain bersih. Setelah dingin oleskan pada wasirnya.
Rebus beberapa buah tomat yang sudah masak dalam minyak kelapa selama kira-kira 10 menit, lalu disaring dengan sepotong kain bersih. Setelah dingin oleskan pada wasirnya.
6. Lidah buaya (Aloe vera)
Efek : Pencahar (laxative), antiradang, melembutkan kulit (emoliens)
Ramuan : Lidah buaya secukupnya dijus, tambahkan norit dan bubuk gambir secukupnya. Aduk hingga merata kemudian oleskan di bagian wasir.
Resep kedua, daging lidah buaya diparut atau dijus. Tambahkan segelas air matang dan 2 sendok makan madu murni. Aduk lalu disaring. Air sarinya diminum.
Efek : Pencahar (laxative), antiradang, melembutkan kulit (emoliens)
Ramuan : Lidah buaya secukupnya dijus, tambahkan norit dan bubuk gambir secukupnya. Aduk hingga merata kemudian oleskan di bagian wasir.
Resep kedua, daging lidah buaya diparut atau dijus. Tambahkan segelas air matang dan 2 sendok makan madu murni. Aduk lalu disaring. Air sarinya diminum.
7. Akar kangkung
Yang paling baik adalah akar kangkung cabut. Sebagai obat luar untuk wasir, akar kangkung dicuci bersih lalu direbus. Air rebusannya digunakan untuk membasuh atau membersihkan anus.
Ramuan : Ambil satu genggam akar kangkung, tambahkan adas 1 sendok teh, pulasari 1/3 jari. Kemudian rebus dengan 2-3 gelas air dengan api kecil, teruskan sampai airnya tinggal 1-1 1/2 gelas, dinginkan, saring dan minum dua kali sehari.
Resep kedua, segenggam kecil akar kangkung dicuci bersih, lalu rebus dengan 3 gelas air hingga separuhnya. Setelah dingin, minum sehari 2 gelas setengah gelas.
Yang paling baik adalah akar kangkung cabut. Sebagai obat luar untuk wasir, akar kangkung dicuci bersih lalu direbus. Air rebusannya digunakan untuk membasuh atau membersihkan anus.
Ramuan : Ambil satu genggam akar kangkung, tambahkan adas 1 sendok teh, pulasari 1/3 jari. Kemudian rebus dengan 2-3 gelas air dengan api kecil, teruskan sampai airnya tinggal 1-1 1/2 gelas, dinginkan, saring dan minum dua kali sehari.
Resep kedua, segenggam kecil akar kangkung dicuci bersih, lalu rebus dengan 3 gelas air hingga separuhnya. Setelah dingin, minum sehari 2 gelas setengah gelas.
8. Terung ungu
Ambil 15 gr akar terung ungu, lalu keringkan dan giling hingga menjadi bubuk. Kemudian 3 g bubuk akar terung ungu itu dicampurkan dengan bubuk sambiloto, jus lidah buaya secukupnya dan diaduk rata. Oleskan pada bagian wasir.
Ambil 15 gr akar terung ungu, lalu keringkan dan giling hingga menjadi bubuk. Kemudian 3 g bubuk akar terung ungu itu dicampurkan dengan bubuk sambiloto, jus lidah buaya secukupnya dan diaduk rata. Oleskan pada bagian wasir.
9. Pisang batu/klutuk
Ambil 3-5 pisang batu muda, cuci bersih kemudian parut dan diperas. Air perasannya ditambah sedikit pulosari dan gula aren atau gula merah. Diaduk merata, disaring, dan diminum 1-2 kali sehari.
Ambil 3-5 pisang batu muda, cuci bersih kemudian parut dan diperas. Air perasannya ditambah sedikit pulosari dan gula aren atau gula merah. Diaduk merata, disaring, dan diminum 1-2 kali sehari.
10. Pegagan
Efek: Anti-infeksi, menyejukkan. Di tanah air disebut juga dengan Antanan atau Kalikuda. Daun ini dikenal sebagai obat penguat lambung.
Ramuan : Ambil segenggam daun pegagan yang segar, lalu rebus dengan tiga gelas air dalam api kecil. Setelah airnya tinggal setengah gelas, dinginkan lalu disaring. Minum dua kali sehari.
Efek: Anti-infeksi, menyejukkan. Di tanah air disebut juga dengan Antanan atau Kalikuda. Daun ini dikenal sebagai obat penguat lambung.
Ramuan : Ambil segenggam daun pegagan yang segar, lalu rebus dengan tiga gelas air dalam api kecil. Setelah airnya tinggal setengah gelas, dinginkan lalu disaring. Minum dua kali sehari.
11. Daun Handeuleum
Daun ini di Jawa disebut dengan Daun Ungu, di Madura disebut dengan Karotong sedangkan di Bali dikenal sebagai Temen. Dalam bahasa Latin disebut dengan Latya graptophyllum pictum L.Griffith. Daun yang berwarna lembayung atau ungu ini, bisa dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus bahkan bisa dibuat sayur.
Ramuan : Ambil 7-8 lembar daun ini, adas 1 sedok dan pulosari setengah jari. Kemudian rebus dengan 2 gelas air (500 ml), dengan api kecil, sehingga airnya tersisa 1 gelas lagi. Untuk penderita wasir derajat 3-4, minum sehari tiga kali. Sedangkan untuk wasir yang masih ringan, air rebusan tadi bisa diminum dalam 2-3 kali. Jika ingin lebih enak, maka bisa ditambahkan seiris temu lawak dalam rebusan tadi.
Daun ini di Jawa disebut dengan Daun Ungu, di Madura disebut dengan Karotong sedangkan di Bali dikenal sebagai Temen. Dalam bahasa Latin disebut dengan Latya graptophyllum pictum L.Griffith. Daun yang berwarna lembayung atau ungu ini, bisa dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus bahkan bisa dibuat sayur.
Ramuan : Ambil 7-8 lembar daun ini, adas 1 sedok dan pulosari setengah jari. Kemudian rebus dengan 2 gelas air (500 ml), dengan api kecil, sehingga airnya tersisa 1 gelas lagi. Untuk penderita wasir derajat 3-4, minum sehari tiga kali. Sedangkan untuk wasir yang masih ringan, air rebusan tadi bisa diminum dalam 2-3 kali. Jika ingin lebih enak, maka bisa ditambahkan seiris temu lawak dalam rebusan tadi.
12. Tape.
Biasakan makan tape, baik tape ketela pohon maupun tape ketan setiap hari. Dalam waktu tiga hari (bila sudah keluar darah dari dubur), darah akan berhenti/mampet, dan kemungkinan dalam waktu satu minggu akan sembuh.
Biasakan makan tape, baik tape ketela pohon maupun tape ketan setiap hari. Dalam waktu tiga hari (bila sudah keluar darah dari dubur), darah akan berhenti/mampet, dan kemungkinan dalam waktu satu minggu akan sembuh.
13. Daun Salak.
Kalau ambeien/wasir belum parah atau masih gejala, dapat juga dicoba resep tiga helai daun salak direbus dengan air sebanyak satu gelas. Lalu air rebusan tadi disaring dan diminum dengan gula merah. Minum dua kali sehari, pagi dan malam. Lakukan secara rutin.
Kalau ambeien/wasir belum parah atau masih gejala, dapat juga dicoba resep tiga helai daun salak direbus dengan air sebanyak satu gelas. Lalu air rebusan tadi disaring dan diminum dengan gula merah. Minum dua kali sehari, pagi dan malam. Lakukan secara rutin.
sumber: cinta herbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar