(Foto: thinkstock)
Garam laut umum digunakan untuk mengobati reaksi alergi yang mempengaruhi sinus. Dilansir Livestrong, Rabu (9/2/2011), garam laut dapat digunakan untuk mencuci atau membilas hidung atau berupa botol semprot hidung.
Garam laut dipercaya lebih sehat daripada garam meja karena dapat berkhasiat sebagai terapi pengobatan. Garam laut bersifat hidrat dan melembutkan kulit untuk meningkatkan fungsi penghalang pelindung kulit.
Beda garam laut dan garam meja adalah dari sumber dan cara pengolahannya. Garam laut diproses dari penguapan air laut sedangkan garam meja diproses cadangan garam dibawah tanah. Garam meja biasanya dipasarkan setelah ditambahkan yodium.
Membilas rongga hidung dengan air garam laut dapat membersihkan kemacetan (hidung mampet), mengurangi lendir berlebih dan mengurangi gejala yang berhubungan dengan sinusitis dan retronasal.
Saat mengalami reaksi alergi, tubuh tidak dapat mengenali zat yang sebenarnya aman. Zat tersebut dianggap sebagai penyebab alergi yang dapat memicu reaksi kimia berantai dalam tubuh yang dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti hidung tersumbat.
Selain menyebabkan hidung tersumbat, reaksi alergi kebanyakan menyebabkan komplikasi seperti sinus, bersin, pilek, hidung berair dan bahkan demam. Nah, garam laut dapat membersihkan dan melembabkan sinus yang diakibatkan alergi.
Cara melakukannya adalah memasukkan air laut ke dalam satu lubang hidung dalam keadaan kepala dimiringkan. Biarkan beberapa saat dan gaya gravitasi akan menarik lendir yang ada di rongga hidung, keluarkan dan buang udara dengan lembut. Ulangi untuk hidung berikutnya.
Menurut University of Maryland Medical Center, membilas hidung dengan air garam laut dapat menghilangkan lendir yang berlebihan, iritasi dan alergen yang terjebak di dalam sinus.
Jika Anda menderita alergi sinus, bicarakan sebelumnya dengan dokter Anda sebelum menggunakan garam laut untuk merawat kondisi Anda.
Namun, American Academy of Allergy, Asthma and Immunology menyatakan bahwa perawatan yang paling efektif untuk alergi apapun adalah dengan mengidentifikasi alergen dan menghindari eksposur alergen tersebut.
Alergen (penyebab alergi) yang umum adalah serbuk sari, debu, bulu hewan peliharaan, jamur, makanan, obat-obatan dan gigitan serangga.
sumber : Merry Wahyuningsih - detikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar